Dinding kokoh di menara putih itu telah retak
Pohon tinggi di jalan lurus itu telah tumbang
Meninggalkan puing-puing pilu yang tak tertahan
Mengurung hati untuk tidak terbuka lagi
Mekar bunga yang dulu ada, berganti duri
Benih cinta yang kutanam, disemai orang lain
Mimpi-mimpi yang telah kita rajut, berujung dusta
Keras hati menahan tangis, namun terdobrak oleh kecewa
Besar ikhtiar untuk tersenyum, namun sirna oleh bayangnya
Wahai kasih...
Ketahuilah, bibit-bibit cinta yang dulu kuberikan telah berakar
Semakin kokoh dan semakin tinggi
Andaikan aku boleh jujur
Aku ingin engkau kembali dan tak ingin lepasmu lagi
Duniaku asing tanpamu
Senyum dan tawaku palsu
Kuingin engkau kembalikan yang hilang
Mengembalikan apa yang engkau renggut
Senyum, bahagia, cinta, dan tawaku
Kini...
Hidupku sepi, terjepit, dan hancur
Namun, akan kucoba melangkah dan bijak untuk berkata
"bahagiamu bahagiaku"
0 komentar:
Posting Komentar
jangan lupa tinggalkan komentar dan saran Anda.